Sabtu, 11 April 2015

Kebangkitan Perekonomian China (Tiongkok)



       Dalam 3 dekade terakhir, China berubah menjadi salah satu kekuatan ekonomi global. China berada di peringkat ke-2 ekonomi terbesar di dunia berdasarkan Gross Domestic Bruto (GDB) atau Produk Domestik Bruto (PDB) yg dirilis oleh World Bank. Dengan persentase 14,9%, China hanya kalah dari Amerika Serikat yang menduduki peringkat pertama dengan GDB sebesar 17,1%. Perekonomian China diprediksi akan terus meningkat hingga menjadi yang terbesar di dunia. Kebangkitan ekonomi China pun tidak hanya berpengaruh pada hubungan ekonomi dengan negara-negara di seluruh dunia, namun juga mengubah dasar-dasar ekonomi regional dan global.

Pendapatan Nasional

       Pada tahun 2013, Produk Domestik Bruto (PDB) China sebesar US $ 9240 milyar. Berdasarkan data dari Bank Dunia tahun 2013, China mempunyai pendapatan Nasional perkapita sebesar US $6560. Dengan total penduduk sebesar 1,357 milyar orang maka Pendapatan Nasional China sebesar US $8902 Milyar. Produk Domestik Bruto (PDB) China sebagian besar berasal dari sektor Industri (Manufaktur, pertambangan, utilitas dan konstruksi). Dengan menghitung besarnya Pendapatan Nasional, Pemerintah China bisa mendapatkan beberapa manfaat antara lain :

  1. Dapat mengukur tingkat kemakmuran masyarakat
  2. Dapat membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu
  3. Dapat membandingkan perekonomian dengan negara lain
  4. Sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah China.
       Sistem ekonomi China kini menghadapi berbagai masalah antara lain korupsi, ketimpangan dalam pembagian pendapatan dan kemiskinan terutama di daerah pedesaan.Korupsi memang semakin berkembang seiring dengan pembangunan di China. Pemerintah China telah berupaya keras mengendalikan korupsi, termasuk dengan menjalankan hukuman mati bagi pejabat yang korupsi. Namun upaya ini kurang berhasil karena tidak menanggulangi akar dari masalah ini yaitu mengurangi kewenangan ekonomi dari para pejabat pemerintah.

        Selama 15 tahun terakhir, ketimpangan antara golongan penduduk kaya di daerah perkotaan dan golongan penduduk miskin di daerah pedesaan terus melebar. Salah satu penyebabnya, pemerintah kurang melakukan investasi dalam prasarana fisik di daerah pedesaan dibandingkan di perkotaan. Sehingga hal ini menyebabkan kesenjangan sosial yang tinggi di China.

Tingkat Kemiskinan

       Kemiskinan di China mengacu pada keadaan relative atau absolute kekurangan materi yang mempengaruhi ratusan juta warga China, terutama penduduk pedesaan. Pertumbuhan ekonomi China yang signifikan mampu mengurangi angka kemiskinan. Menurut laporan perusahaan riset AS, Gallup, angka kemiskinan di China terus menunjukkan penurunan. Pada tahun 1981, angka kemiskinan di China mencapai 85% dan menurun menjadi 26% di tahun 2007. Di tahun 2012 angka kemiskinan di China menjadi 7%. Tren tersebut dikaitkan dengan berbagai reformasi yg diterapkan China dalam beberapa dekade ini. Salah satunya dapat dilihat dari pertumbuhan di bidang industri yang maju pesat sehingga mampu menarik banyak masyarakat kelas bawah yg ada di pedesaan untuk pindah ke perkotaan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

        Bank Dunia menggunakan garis kemiskinan berdasarkan konsumsi riil rumah tangga ditetapkan $1 per hari. Di sebagian besar negara berpenghasilan rendah, jumlah ini cukup untuk menjamin setiap orang sekitar 1000 kalori nutrisi perhari. Langkah besar China telah membantu mengentaskan kemiskinan di seluruh dunia. Dalam 2 dekade secara keseluruhan tingkat kemiskinan dunia terpangkas dari 40% menjadi 20%.

Kebijakan Pembangunan Daerah 

       Pemerintah Cina membuat program pembangunan daerah dengan membuat industri-industri berat di wilayah barat China. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi perbedaan pendapatan antara wilayah barat yg masih jarang penduduknya sehingga kurang berkembang dengan wilayah timur yg lebih makmur dan tumbuh dengan cepat. Rencana ini sering disebut Western Development Plan. Rencana-rencana pembangunan tersebut antara lain :
  • Meningkatkan infrastruktur untuk komunikasi dan konservasi air
  • Penguatan perlindungan lingkungan
  • Menyesuaikan struktur industri dan mendorong pertumbuhan
  • Memperdalam Reformasi dan keterbukaan dengan menarik dana dari dalam dan luar negeri.
Rencana tersebut bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan menekan biaya pengolahan sumber daya mineral yg banyak dihasilkan di wilayah barat. Total investasi rencana tersebut sebesar 1,4% dari PDB Nasional. Dana tersebut digunakan untuk membiayai 70 proyek. Ada beberapa proyek yg banyak menghabiskan dana dalam rencana tersebut antara lain Proyek Gas Pipeline, proyek transmisi listrik dan proyek kereta api Qinhai-Tibet.

Perdagangan Luar Negeri China

       China akan terus menyesuaikan kebijakan nasional yang mendasar untuk membuka diri terhadap pihak luar. China dengan penuh semangat mengembangkan perdagangan ekonomi luar negeri, terus menguatkan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara lain di dunia, aktif berpartisipasi dalam globalisasi ekonomi dan memberikan kontribusi-kontribusi baru untuk mempromosikan perkembangan bersama dalam perekonomian China maupun perekonomian dunia.

       Semenjak reformasi dan kebijakan pitu terbuka, perdagangan luar negeri China telah berkembang pesat. Pada tahun 1999, total nilai ekspor impor China mencapai US$ 360.7 milyar, peringkat kesembilan dunia. Nilai Ekspor senilai US$ 194.9 milyar, dan impor US$ 165.8 milyar. Sementara skala perdagangan luar negeri secara konstan berkembang. Struktur komoditi ekspor dari China telah dioptimalkan. Komoditi China, dengan harganya yang rendah dan kualitasnya yang tinggi, umumnya disambut dengan baik oleh negara-negara di dunia. Mitra dagang China tersebar di seluruh dunia.

      Menurut laporan Biro Administrasi Kepabeanan China, nilai Ekspor dan impor China selama tahun 2012 melampaui Amerika Serikat dengan angka mencapai US$ 3,87 triliun. Sedangkan total nilai perdagangan ekspor impor negeri Paman Sam hanya sebesar US$ 3,82 triliun. Hal ini menjadikan China menjadi negara perdagangan terbesar di dunia.

Investasi

       Menyerap modal asing adalah gerakan awal dalam membuka China terhadap pihak luar. Itu juga salah satu praktek membangun perekonomian sosialis bercirikan China. Sampai akhir tahun 1999, China telah menyetujui lebih dari 340000 poyek investasi asing dan menggunakan US$ 307.851 miliar dalam modal asing. China yang mengalami perkembangan yg konstan telah memberikan pasar serta peluang komersil yang sangat besar bagi modal serta teknologi dari seluruh negara di dunia. Sekarang ini, investasi-investasi di China berasal dari lebih dari 180 negara. Di antara 500 perusahaan top di dunia, kira-kira 400 perusahaan tersebut telah berinvestasi di China.

       Bersamaan dengan pengembangan perekonomian, China akan mendorong usaha-usaha yang mampu untuk secara aktif mengembangkan investasi-investasi mereka di luar negeri berdasarkan prinsip kesamaan dan saling menguntungkan dan lebih memperdalam kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara di seluruh dunia. Sekarang ini, ekonomi dan perdagangan luar negeri China yang berkembang pesat telah menjadi bagian penting dari perekonomian nasional sehingga bisa meningkatkan kekuatan menyeluruh dari China.

       China sangat menyambut usaha-usaha investasi asing untuk mendirikan pusat-pusat riset serta pengembangan di China, atau berinvestasi dalam proyek riset dan pengembangan teknis industri berteknologi tinggi yang baru. Sambil mengalihkan teknologi canggih dan terapan ke China, para investor asing akan diperlakukan istimewa. Kerjasama tersebut sangat menjanjikan dan menguntungkan kedua belah pihak. China berharap investor asing bisa meningkatkan investasinya dan menjalin kerjasama dengan pemerintah China. Untuk itu pemerintah China kini semakin terbuka terhadap investor asing dan mempermudah regulasi untuk mendorong masuknya investasi asing, termasuk memberikan kemudahan layanan investasi. Konsumsi domestik yang terus meningkat tentunya merupakan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan layanan dengan kualitas produk yang baik. Peluang investasi masih terbuka lebar antara lain berada di sektor infrastruktur, teknologi baru dan industri.

Sumber :
1. http://data.worldbank.org/country/china
2. http://edition.cnn.com/2013/12/24/business/china-poverty-report
3. http://www.oecd.org/china/  
4. http://finance.detik.com/read/2014/05/04/122547/2572544/4/ini-daftar-20-negara-dengan-ekonomi-terbesar-di-dunia  
5. http://bisnis.liputan6.com/read/784175/china-negara-paling-jago-kurangi-tingkat-kemiskinan 
6. http://nasional.kompas.com/read/2012/03/12/02325489/Belajar.dari.China 
7. http://www.tradingeconomics.com/china/government-budget 
8. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/02/11/11403587/China.Mendominasi.Perdagangan.Dunia 
9. Buku China's Century (karya Laurence J. Brahm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar